Secangkir Kopi Cara Membuat Khotbah Part 2


Syalom. Damai di hati…
            Ini part selanjutnya dari Cara Membuat khotbah yang sederhana untuk semua kalangan. Di part sebelumnya ada 7 langkah untuk membuat khotbah. Ini merupakan tambahan penjelasannya karena kami menyediakan bacaan yang harus selesai di baca sebelum secangkir kopi yang kita minum itu habis. Jadi setiap bahan berusaha di perpendek. Langsung saja, Alkitab tidak akan pernah habis tergali. Setiap pengalaman membuat khotbah dan berkhotbah selalu terasa baru. entah anda merasakannya atau tidak tetapi saya yakin setiap pengalaman berkhotbah dan membuat khotbah selalu terasa baru semuanya karena Tuhan.
            Ada tiga hal di poin 7 yaitu Pengantar, Inti dan Makna bagi kita masa kini.
1.      Pengantar
Saya lupa siapa namanya, tetapi ada seorang teolog pernah berkata bahwa jika pengantar anda tidak berkaitan dengan bacaan sebaiknya langsung ke inti saja. Jujur pengantar adalah hal tersulit bagi saya untuk dalam membuat khotbah, saya selalu lambat untuk menyatukan atau membuat suatu bagan atau tubuh khotbah yang utuh, dengan pengantar yang baik. Untuk mengatasi hal ini, biasanya saya membuat tema ibadah atau tema khotbah. Tema ini memudahkan saya. Karena kita sudah tahu intinya jadi tema haruslah mewakili keseluruhan khotbah. Saya memberi contoh untuk bacaan contoh bacaan Lukas 10:25-37 dan Lukas 9: 57-62. Saya tidak akan menceritakan cerita apa dalam bacaan ini karena saya menghendaki anda membaca bacaan ini. Tema Untuk Lukas 10:25-37 saya memilih “Cerita di dalam cerita” dan untuk Lukas 9:57-62 saya memilih “Berjalan di belakang Yesus”. Tema muncul entah anda membaca atau hasil ciptaan anda sendiri. Menurut saya Tema haruslah jelas tetapi membuat orang bertanya-tanya. Apa maksudnya ? agar supaya ketika kita berkhotbah memunculkan ketertarikan dari orang yang mendengarnya.
Setelah tema janganlah lupa kata-kata atau kalimat pembuka tergantung situasi. Anda bisa memulainya dengan Syalom, Apa kabar hari ini?, Tuhan sungguh baik, setiap detakkan jantung, setiap nafas yang kita hirup semuanya karena Tuhan, dsb.
2.      Inti
Inti yang saya maksudkan adalah inti dari pembacaan. Biasanya setiap perikop jika anda memilih perikop mempunyai intinya contoh Mazmur 23:1-6 yang intinya menurut saya ada di pertengahan ayat 4 yaitu Sebab Engkau besertaku, pemazmur mengambarkan Allah yang menyertai dia bagaikan seorang gembala menjaga domba-dombanya, apapun situasinya lembah kekelaman, bahaya maut Allah besertanya. Bahkan menambahkan alat-alat yang menunjang ciri khas seorang gembala yaitu gada dan tongkat yang jika diartikan sungguh dalam maknanya. Jadi inti yang dimaksud adalah inti bacaan, biasanya saya ketika berkhotbah inti dan makna masa kini saya mengabungkannya. Masih dengan contoh dalam Mazmur 23 ketika situasi kehidupan kita sulit ingatlah Ia berjanji bahwa Dia menyertai kita. Badai dan gelombang masalah menerpa bahtera rumah tangga kita ingatlah Dia adalah nahkoda kehidupan kita.
3.      Makna Masa Kini
Makna masa kini gampang sekali dilihat dan dicerna setiap orang. Tergantung sejauh mana orang tersebut melihat realitas dunia. Melihat kenyataan yang terlihat baik padahal tidak baik. Hampir seperti menemukan masalah dalam suatu penelitian. Yang seharusnya dan kenyataan tidak sesuai itulah inti masalah. Tapi saran saya, saya bukan orang yang jago dalam melihat makna tetapi ingatlah pesan di awal cara membuat khotbah ini, tariklah makna sesuai dengan bacaan teks, jangan berdasarkan praduga (pikiran sebelum membaca teks atau sengaja menyingung orang lain yang kita benci). Inti poin tiga jika kita telah menemukan makna teks (bacaan) itulah yang ditarik sesuai dengan masa Kini. Ada yang membuat makna dulu baru inti teks itu namanya pemaksaan makna. Hal itu yang harus dihindari menurut saya.
Sekian dari saya, salam secangkir kopi yang hidup ada pahit dan manisnya. Tetapi selalu bersyukur. God bless.

Komentar

Postingan Populer