Khotbah Matius 28:16-20 "Perintah Untuk Memberitakan Injil"
Khotbah / Renungan Matius 28:16-20 “Perintah Untuk Memberitakan Injil”
Tema : Life Sharing
Durasi Baca : 8 Menit
Kita membangun
hidup kita di atas janji-janji Allah
Karena firman-Nya kekal,
harapan kita tak tergoyahkan
Kita tidak berdiri di atas problem-problem
kehidupan atau penderitaan dalam kehidupan
Kita berdiri di atas janji-janji Allah
yang besar dan berharga.
Demikian kutipan dari sebuah tulisan. Kita berdiri di atas janji Allah yang besar dan berharga. Kita membangun hidup di atas janji-janji-Nya. Apa janji-Nya dalam kehidupan kita? PENYERTAAN-NYA. Tidak ada yang lebih berharga di dunia ini melebihi janji ini yaitu penyertaan Tuhan. Yesus berkata: Matius 28:20b Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. Kalau Tuhan sudah menyertai apa yang kurang? Tapi kita bertanya-tanya bukankah janji ini sudah lama diucapkan Yesus? apakah masih berlaku bagi kita kini dan disini? Apalagi janji itu diucapkan Yesus kira-kira dua ribu tahun yang lalu? Sewaktu ia terangkat ke sorga. Kalau Tuhan menyertai mengapa saya harus merasakan sakit ini? Kalau Tuhan menyertai mengapa kami harus se sulit ini? Kalau Tuhan menyertai mengapa ayah kami harus meninggal? Kita bertanya-tanya tentang penyertaan Tuhan. Disisi lain timbul pertanyaan bagi kita orang percaya;
Pertanyaan pertama bagi kita,
Sudah berapa kali kita merayakan Kenaikan Tuhan Yesus di sepanjang hidup kita?
mungkin ada yang sudah puluhan kali, ratusan kali, atau bahkan pertama kali di
tahun ini. Beberapa orang pasti menggingat merayakan kenaikan Tuhan Yesus di
hitung dari umur. Tetapi setelah sadar ternyata kita merayakan kenaikan Tuhan
Yesus setelah kita tahu bagaimana melihat kalender. Mungkin baru beberapa tahun
yang lalu, beberapa waktu yang lalu atau setelah aktif di gereja. Kenaikan
Tuhan Yesus untuk tahun ini dirayakan pada kamis 13 Mei 2021 menurut kalender
Masehi.
Kedua, Setiap tahun kita
merayakan kenaikan Tuhan Yesus, tetapi apakah itu bermakna lebih dan berdampak
bagi kita? sudah sekitar dua ribu tahun yang lalu ketika Yesus terangkat ke
sorga dan belum kunjung datang. Tapi, Dia pasti akan datang kembali. Sejak
kuliah kami[1]
mendiskusikan tentang maksud kedatangan kembali. Ada yang berkata datang yang
kedua kali, tetapi saya berpendapat kedatangan Yesus kembali dan bukan kedua
kali. Yesus sudah datang ke dunia, bahkan sebelum inkarnasi (menjadi manusia
yang lahir dari rahim ibu Maria) ingat cerita ketika Allah berdiskusi bersama
Abraham sewaktu akan memusnahkan Sodom, Gomora, ingat ketika Musa berhadapan
muka dengan Allah dan cerita-cerita yang lain dalam Alkitab.
Ada suatu cerita : Suatu kali,
seorang kapten kapal bernama Ernest Shackelton bersama awak kapalnya pergi
berlayar. Malangnya mereka terdampar di sebuah pulau dekat kutub utara. Kapal
mereka hancur. Sang Kapten membuat biduk dan berlayar untuk mencari kapal baru.
sebelum berangkat sang kapten berkata, “Aku segera kembali”. Lalu setelah sang
kapten mendapat kapal baru, ia mencoba kembali namun selalu gagal. Ia berusaha
untuk menolong anak buahnya. Berbulan-bulan lamanya sang kapten mencoba dan
belum berhasil.
Untuk terakhir kalinya, ia mencoba.
Ia harus melewati sebuah celah di antara dua gunung es yang sedang bergerak.
Sang kapten harus menerobosnya dan dalam waktu setengah jam harus kembali
melewati celah tersebut sebelum terjepit gunung es. Sang kapten langsung
berlayar memasukinya dan ia terkejut karena para awak sudah bersiap-siap,
padahal sudah ditinggalkan berbulan-bulan dan akhirnya mereka semua selamat.
Di kapal sang kapten berkata, “Aku tidak
menyangka kalian sudah siap ketika aku tiba”. Seorang awak kapal berkata, “setiap hari kami
bersiap-siap dan berkata satu dengan yang lain bahwa tuan akan datang kembali”.
Saat ini kita hidup di antara masa
antara, antara Kristus yang sudah hadir dan akan datang lagi. Di antara sudah
dan akan. Bacaan saat ini, mengingatkan kita akan janji Kristus. Sudahkah
kita bersiap-siap setiap hari?
Masih ragukan kita
akan kuasa-Nya, masih raguhkah kita akan keilahiaan-Nya? Seperti murid-murid
yang lain, yang ragu-ragu menyembah YESUS. Yesuslah Allah yang layak
disembah. Dia yang berkuasa atas sorga dan bumi (Matius 28: 18). Yesus
mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga
dan di bumi.
Ayat 19 Pergilah, jadikanlah semua
bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak
dan Roh Kudus. Ayat 20 dan ajarlah mereka melakukan segala
sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman.
Banyak memperdebatkan
tentang baptisan mengenai caranya. Padahal kata yang penting disitu adalah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Yesus menginginkan kita semua orang
percaya untuk memuridkan orang lain. Betapa pentingnya memuridkan orang lain,
ketika kita sudah menjadi murid-murid-Nya.
Sederhananya memuridkan orang lain
adalah berbagi kehidupan. Life Sharing. Murid Kristus adalah orang yang
hidupnya mencerminkan pengajaran dan kehidupan Kristus. Betapa acuhnya kita
terhadap sesama. Betapa masa bodohnya kita bagi orang yang belum percaya. Menjadi
duta bagi Kristus hanyalah hayalan jika kita terus hidup dalam zona nyaman.
Dengan teman sekerja, dengan tema bisnis atau dengan siapapun, apakah kita
telah menjadi duta bagi Kristus, menjadi Murid Kristus?.
Murid Kristus, memandang seperti
Kristus memandang, berpikir seperti Ia berpikir, merasa seperti Ia merasa dan
dengan demikian bertindak sebagaimana Ia bertindak.
Ini
Harapan dan tanggung jawab. Karena kita berpegang pada janji Allah. Di awal
Kitab Matius dan di Akhir Injil Matius ia mencantumkan IMANUEL : Allah
Menyertai kita. Di awal dan sampai akhir kehidupan kita bahkan dari fana ke
kekalan Dia tetap menyertai kita.
Allah
Menyertai kita, selalu sampai selama-lamanya. AMIN.
Komentar
Posting Komentar