Khotbah / Renungan1 Raja – Raja 10 : 1-13 “Kunjungan ratu negeri Syeba”. Tema : Dari Zona aku ke Zona Iman.
1 Raja – Raja 10 : 1-13 “Kunjungan ratu negeri Syeba”.
Tema : Dari Zona aku ke
Zona Iman.
Durasi Baca : 5 Menit
Tampangnya gitu menawan. Bajunya
begitu indah[1].
Ia datang diiringi dengan pasukan yang sangat besar. Ia begitu kaya, unta-untanya
membawa emas, batu permata dan rempah-rempah dalam jumlah yang sangat banyak
(Ayat 2). Mungkin ketika kita hidup di zaman itu, kita akan bertanya-tanya
siapa gerangan yang datang itu. Yah, dialah Ratu Syeba. Kita tidak tahu namanya
dengan pasti, tapi ia adalah Ratu. Ratu dari negara mana? Kemungkinan besar
dari Arab Selatan (Yaman saat ini) atau Ethiopia.
Akan
tetapi, bukan semua hal tadi yang membuatnya di tulis dalam
Alkitab melainkan maksud kedatangannya. Ayat 1 menulis maksud kedatangannya, Ketika
ratu negeri Syeba mendengar kabar tentang Salomo, berhubung dengan nama
TUHAN, maka datanglah ia hendak mengujinya dengan
teka-teki. Tidak terlalu berlebihan jika kita simpulkan ia datang untuk
lebih mengenal TUHAN lewat raja Salomo.
Segala
hal yang menggajal ditanyanya kepada Salomo, dan karena Hikmat yang Tuhan
berikan Raja Salomo menjawab semua pertanyaannya. Tidak berhenti hanya dalam
percakapan, Sang Ratu melihat bagaimana hidup dari Salomo dan semua yang
bersama dengannya ayat 3–5.
Jadi
ternyata Hikmat itu bukan kepintaran seseorang. Bukan tentang IQ.
Memang IQ juga berkat Tuhan, tapi itu bukan apa yang disebut Hikmat. Hikmat
lebih daripada itu. Hikmat berfondasi pada Takut Akan
Tuhan. Semua sastra Hikmat dari bangsa Israel menfokuskan pada Takut
akan TUHAN (Bnd Amsal 9:10). Hikmat
sejati berpangkal pada takut akan Tuhan.
Orang
berhikmat adalah orang yang takut akan Tuhan. Jadi disini, hikmat bukan hanya
tentang perkataan tetapi cara hidup. Hikmat seseorang nampak dari Cara
hidupnya. Cara hidup raja Salomo menjadi teladan bagi ratu Syeba. Cara hidup
kita menjadi teladan bagi orang lain.
Cara
hidup yang takut akan Tuhan, merupakan jalan menuju pada kebahagiaan hidup
dalam hikmat pemberian Tuhan.
Jemaat
yang dikasihi Tuhan, Hikmat selalu bersama Iman. Orang berhikmat adalah
orang yang beriman. Kita membuat pilihan-pilihan dalam hidup yang berdasarkan
iman kepada Tuhan. Tetapi pilihan-pilihan dalam hidup yang kita buat kadang
tidak tepat, bahkan salah arah. Menariknya bahkan dari pilihan-pilihan yang
‘salah’ itu Tuhan mengarahkan kita pada rencana-Nya.
Kita
keluar dari zona aku (keegoisan, keangkuhan, dan aku-aku yang lain) ke
zona Iman kepada Tuhan dan hidup berdasarkan tuntunan-Nya, hidup dalam
hikmat-Nya.
Tapi….
Keadaan
Ekonomi menjepit saya hidup tanpa takut akan TUHAN.
Rasa
sakit itu membuat saya berlaku bodoh.
Kita
tidak dapat mengontrol semua yang terjadi dalam kehidupan kita, tetapi kita
dapat memilih antara takut akan Tuhan atau tidak takut akan Tuhan. Tidak ada
hidup di antarannya. Kita dapat hidup menurut kehendak kita yang berdasarkan
pada takut akan Tuhan.
Kita
tidak dapat mengontrol orang lain mengikuti kehendak kita, tapi kita dapat
mengontrol kehidupan kita dalam terang kasih Allah. Biarkan hati Nurani berbisik
untuk takut kepada-Nya dan lihatlah luapan sukacita karena Allah turut bekerja
untuk kebaikan kita.
Seorang
penulis terkenal berkata: “Dari kisah mereka, kita menemukan kisah kita. Dari
kisah mereka kita menemukan harapan kita”.
Kita
mendapati bahwa kita tidak berhikmat dan 90 % pilihan-pilihan dalam hidup
kacau. Namun, dari cerita kunjungan ratu Syeba ini, kita menemukan harapan
kita. Pilihan pernah salah namun saat ini kita takut akan Tuhan. Dan kita
berharap cara berpikir dan hidup kita dituntun Tuhan. Selamat ! karena kita
selangkah lebih dekat dengan hidup yang berhikmat. Harapan bahwa orang percaya
dipelihara oleh Tuhan. Harapan orang yang dengan segenap hati mencari Tuhan
menemukan segenap jawaban dalam hidupnya.
Ayat
9a “Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian. Ratu
Syeba memuji Tuhan. Tuhan dipuji setelah melihat hikmat raja Salomo. Kiranya
Tuhanlah yang dipuji dari cara hidup kita. Hikmat mendatangkan pujian bagi
Allah. Dan Allah yang patut dipuji. Karena pujian bagi manusia dari manusia
lain bagaikan dihembus angin yang terbang tinggi namun cepat berlalu.
Sehingga
Setiap hari Allah, setiap hari kita mencari-Nya, setiap hari kita
memikirkan-Nya. Karena Allah tidak pernah tidak memikirkan kita, Allah tidak
pernah tidak mengasihi kita, Allah tidak pernah meninggalkan kita. Kiranya
Allah berkenan kepada kita !.
AMIN.
Doa
Tuhan, Tolonglah kami…
Untuk Patuh ketika
Pimpinan-Mu tampak Ganjil
Untuk bertanya ketika kami
tidak mengerti
Untuk Selalu percaya
kepadaMu bahkan ketika kami tidak menemukan jawaban, karena Engkau selalu
melakukan hal yang baik bagi kami
AMIN.
Komentar
Posting Komentar