Khotbah 1 Petrus 1:3-12 Pengharapan, Iman dan Kasih
Tema : Pengharapan Iman dan Kasih
Shalom.
Ada pernah berkata seperti ini:
Hidup seperti Lomba lari Marathon. Dijalani dengan tekun pasti menuju suatu
garis finish. Ini benar adanya, bahwa kehidupan pastilah akan menuju garis
akhir perlombaan di dunia. Ini benar, bahwa dengan tekun selangkah demi
selangkah kita ambil dalam setiap bagian kehidupan kita. Tapi yang menjadi
pertanyaan besar, apakah dari kita tahu dengan pasti kapan garis akhir kita dari
perlombaan tersebut?
Hidup ini mengalir, seperti lomba
Marathon tetapi garis akhir dari peserta lomba tidaklah diketahui. Ada yang
berhenti waktu masih berlari, ada yang berhenti waktu baru memulai. Intinya
akhir dari perlombaan kita tidaklah diketahui dengan pasti. Tetapi ada yang
Pasti. Apa itu? mari kita melihat bacaan kita.
Bacaan saat ini dalam 1 Petrus
1:3-12, berbicara tentang Pengharapan, Iman dan Kasih. Seorang teolog[1] menulis : Pengharapan
berbicara tentang Masa depan, iman berbicara tentang masa lalu dan kasih
berbicara tentang masa kini. Sehingga Paulus dalam suratnya berkata, Iman,
Pengharapan dan Kasih yang lebih besar daripada itu adalah Kasih. Karena kasih
berbicara tentang masa kini. Iman itu tidak akan terbukti jika masa kini tidak
diisi secara bertanggung jawab, Pengharapan itu akan sirna jika masa kini diisi
secara tidak bertanggung jawab. Lebih jauh mari kita uraikan tentang Iman,
Pengharapan dan Kasih dalam bacaan saat ini:
Iman, di dalam kebangkitan
Kristus kita memperoleh rahmat keselamatan ayat 3. Mengapa di pasal 1:1 pesan
surat ini disampaikan kepada para pendatang? Orang Kristen pada masa itu,
selalu menjadi ‘terasing’ di sekitarnya. Mereka berbeda dengan cara
hidup, dan tidak menyembah berhala. Sehingga mereka selalu dianggap asing.
Mereka dikucilkan di masyarakat dengan iman mereka. Dalam iman juga orang
Kristen percaya bahwa mereka bukan berasal dari dunia ini. Mereka hanya pendatang
di dunia, yang diutus ke dalam dunia. Iman jauh lebih bernilai daripada
emas. Iman diuji kemurniannya dari cobaan, tantangan dan juga lewat berkat-berkat
materi.
Pengharapan, ayat 4 untuk
menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang
tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. Pengharapan akan masa
depan sudah dijamin. Ketika kita mulai meragukan tentang masa depan. Kristus
menjaminya, dalam firman-Nya. Dunia ini pasti berakhir tetapi pengharapan akan
perjumpaan dalam rangkulan Allah sungguhlah pasti. Keselamatan ada jaminan yang
pasti bagi kita.
Kasih, berbicara tentang
kasih selalu berawal dari Kasih Allah. Karena kasih, Allah menjadi manusia. Karena
kasih Allah menganugerahkan hidup baru bagi kita. Kasih Allah itu, diresponi manusia.
Ayat 8, sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya.
Surat ini ditulis jauh sesudah masa Yesus terangkat ke sorga. Memasuki generasi
yang belum pernah melihat Kristus secara langsung, maka ayat ini memperteguh
iman mereka. Surat 1 Petrus ini ditujukan untuk pembaca umum. Ada yang belum
pernah melihat Kristus secara langsung. Sewaktu remaja saya selalu berdoa
Tuhan, jika Engkau ada, saya ingin melihat Engkau.[2] Seiring berjalannya waktu
saya lebih memilih doa seperti ayat ini, Tuhan sekalipun kami tidak melihat
Engkau izinkanlah kami untuk percaya kepada-Mu, apapun situasi kami. Buat kami
tetap mempercayai Engkau walau cobaan-cobaan ini berat untuk dijalani. Buatlah kami
terus mengasihi-Mu bahkan dapat meneladankan Engkau dalam berlaku kasih dalam
hidup kami.
Apa kita sanggup menjadi ‘terasing’
dari sekitar?. Maksudnya ketika banyak penipu dalam bisnis kita menjadi pelaku
bisnis yang jujur. Ketika pesta pora menjadi gaya hidup, kita menjadi orang
yang lebih memilih untuk beribadah dan berhemat. Sanggupkah kita menjadi ‘terasing’
menjadi taat ditengah-tengah ketidaktaatan?.
Dan
bersama-sama kita menuju garis finish dari lomba kehidupan kita.
AMIN.
[1]
Tidak menyebutkan nama teolognya bukan karena tidak mau, tetapi saya telah
mencari siapa yang menulisnya. Karena keterbatasan sampai lupa.
[2]
Mungkin terpengaruh oleh berbagai orang yang berkata pernah melihat Tuhan.
Komentar
Posting Komentar